By: Mahar Gireta Rosalia
Sebuah kenangan. Sebuah cerita. Sebuah awal. Sebuah akhir. Kamu dan aku. Kapan kita bisa berlibur bersama lagi? Sekedar menikmati eskrim tutti frutti di toko tua itu, atau hanya berjalan menyusuri panasnya matahari Kota Apel. Aku tahu, kau bilang kau ingin sekali tinggal di kota ini bersama suamimu, atau sekedar bermain bersama dengan telepon koin: menerka-nerka pemilik rumah tersebut bernama Andi atau Ega? Maafkan aku.
Aku yang tidak pernah bisa berbicara.
Kamera: Diana+ film BW 120 TMAX Exp.
1 komentar:
..we slipped through whatever cracks we can find minds altered. We didn't falter in portraying hysterical and tragic characters in a smog filled universe. We loved the dirty city and the journeys away from it, ..And we lived inside it laughing, ..and everything experimental till death was upon us. In our face mortality and lots of things seemed futile then, ..Nothing is the same so we keep moving. -Deep Kick-
I can't find any shit-holes better than this. Sorry.
Posting Komentar